Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kamp Dibakar Massa, Pengikut Gafatar Terusir dari Mempawah

  • 20 Januari 2016 - 14:35 WIB

MEMPAWAH -- Adanya jejak pelarian dr Rica Tri Handayani di Mempawah, Kalimantan Barat, membangkitkan amarah warga setempat. Ibu muda beranak satu balita itu dilarikan sepupunya sekaligus anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), yaitu pasangan suami-istri Eko Purnomo-Venny Orinanda, ke daerah yang disebut-sebut sebagai basis ormas terlarang yang sudah berganti baju itu di Pulau Kalimantan.

Mereka menempati lahan pertanian di kawasan Moton Panjang, Kabupaten Mempawah. Jumlahnya sekitar 700 jiwa.

Mengutip laporan Pontianak Post, amuk massa yang menginginkan eks Gafatar itu angkat kaki dari Mempawah, tak tertahankan. Bupati Mempawah Ria Norsan dan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkompinda) turun langsung ke kerumunan masyarakat, tak mampu meredam emosi warga.

Selasa (19/1/2016) sekitar pukul 15.00, massa yang jumlahnya ribuan mulai tampak memenuhi lokasi kamp eks Gafatar. Kendaraan tampak penuh di puncak Bukit Moton Asam.

Massa bergerak dengan berjalan kaki menuju kamp tersebut. Bupati dan forkompinda yang sebelumnya melakukan rapat tertutup langsung menuju ke Desa Moton. Sesampainya di sana, rombongan disambut teriakan warga yang menginginkan agar warga eks Gafatar segera meninggalkan Bumi Galaherang.

Situasi bertambah tegang. Bupati memutuskan melakukan dialog dengan massa. Ia menjelaskan jika eks Gafatar tersebut akan dibawa pada keesokan harinya, Rabu (20/1/2016).

"Diharapkan warga bersabar. Kami sudah berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk pemerintah provinsi, mereka (eks Gafatar) akan diangkut besok menggunakan kendaraan yang kita sediakan," tutur Bupati.

Jawaban tersebut tidak membuat puas massa. Bahkan mereka berteriak agar segera membumihanguskan kamp eks Gafatar. Tak lama berselang usai penyampaian bupati, massa lalu melempari kamp menggunakan kayu dan batu. Lalu, terjadi pembakaran.

Tribun Pontianak menulis, aksi pembakaran itu seolah menjadi akhir dari serentetan penolakan masyarakat terhadap warga eks Gafatar di Kabupaten Mempawah. Bupati Ria Norsan yang tak kuasa menahan amarah warganya, tetap tak mau lepas tangan pada nasib eks gafatar.

"Kita akan evakuasi mereka ke tempat yang paling aman. Kita harap ini, akan selesai di sini. Dan, kondisi aman dan damai kita harapakan di Kabupaten Mempawah," ujar Bupati. (B-1)

Berita Terbaru