Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jabeur Minta Kesetaraan Hak Bagi Petenis Putri di Madrid

  • Oleh ANTARA
  • 30 April 2024 - 22:20 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Bintang tenis Tunisia Ons Jabeur mengecam penyelenggara turnamen Eropa karena dianggap gagal "menghormati" petenis putri dengan memberikan perlakuan istimewa kepada petenis putra pada turnamen gabungan WTA-ATP Madrid Open setelah ia melaju ke perempat final.

Jabeur menyingkirkan unggulan kesembilan Jelena Ostapenko 6-0, 6-4 untuk mencapai delapan besar bersama unggulan teratas Iga Swiatek yang mengalahkan favorit tuan rumah Sara Sorribes Tormo 6-1, 6-0.

Namun Jabeur, juara Madrid 2022, kemudian mengecam penyelenggara turnamen, mengatakan kepada wartawan bahwa dia yakin tenis masih memiliki cara untuk mencapai kesetaraan gender, meskipun tenis telah dipandang baik dalam skena olahraga untuk putri.

"Tentu saja tenis adalah olahraga yang saya banggakan sebagai seorang wanita," kata petenis peringkat sembilan dunia itu, dikutip dari AFP, Selasa.

"Tetapi saya merasa perjalanan kami masih panjang, terutama di sini, di Madrid dan di Roma, di Eropa secara umum. Saya merasa mereka perlu lebih menghormati perempuan dan mereka perlu menghormati cara kami bermain."

Membagikan contoh dari pengalaman pribadinya di berbagai turnamen, Jabeur mengatakan petenis perempuan tidak diberi akses yang sama ke lapangan latihan seperti petenis laki-laki, dan melihat bagaimana pertandingan WTA tidak ditayangkan di TV sesering pertandingan ATP.

"Cara mereka memperlakukan perempuan di sini dan laki-laki, mereka sangat berbeda. Mungkin orang dari luar, mereka tidak melihatnya. Saya pasti salah satu orang yang ingin angkat bicara," kata Jabeur.


"Di sini, di Spanyol, saya ingin pergi ke hotel dan membuka TV dan melihat pertandingan tenis putri."

"Saya belum pernah melihat satu pun pertandingan tenis putri. Yang jelas, saya paham banyak (petenis) Spanyol yang bermain, tapi meminta satu pertandingan Bahkan (petenis) Spanyol putri pun tidak mereka tampilkan," ujar petenis berusia 29 tahun itu.

"Bagi saya, sungguh membuat frustrasi melihat hal itu. Bagaimana Anda bisa menginspirasi gadis-gadis muda tanpa menunjukkan kecocokan apa pun dalam hal itu"

Sementara itu, Swiatek kehilangan gim pembuka sebelum menyapu bersih 12 gim berikutnya melawan lawannya dari Spanyol untuk memastikan pertemuan perempat final dengan petenis kidal asal Brazil Beatriz Haddad Maia.

ANTARA

Berita Terbaru