Mata Uang Asia Menguat saat Imbal Hasil Obligasi Mundur AS

Oleh ANTARA
07 Oktober 2021 - 20:41 WIB

BORNEONEWS, Tokyo - Mata uang negara berkembang Asia naik tipis pada Kamis 7 Oktober 2021 ketika imbal hasil obligasi pemerintah AS mundur di tengah tanda-tanda kesepakatan untuk mencegah gagal bayar utang federal AS, menenangkan pasar menjelang data yang bisa memberi sinyal kapan Federal Reserve (Fed) mungkin mulai melakukan tapering.

Harga minyak yang lebih rendah juga mendukung mata uang importir minyak besar Asia seperti won Korea Selatan, yang bersama baht Thailand, dan peso Filipina, memimpin kawasan dengan kenaikan antara 0,2 persen dan 0,4 persen.

Saham di Korea Selatan dan Taiwan keduanya naik sekitar 2 persen, memberikan jeda untuk periode kerugian selama seminggu yang disebabkan oleh kekhawatiran inflasi dan gangguan pasokan.

Para politisi di Washington tampaknya mendekati kesepakatan sementara yang akan menghindari penutupan pemerintah AS dan melihat perpanjangan plafon utang federal hingga Desember.

Itu membuat pasar sebagian besar menunggu data ketenagakerjaan AS pada Jumat (8/10/2021) untuk petunjuk tentang kapan Fed mungkin mulai mengurangi pembelian aset era pandemi, yang dapat mengurangi permintaan untuk aset-aset Asia dengan imbal hasil lebih tinggi tetapi lebih berisiko.

"Angka yang sangat kuat dalam semua hal mungkin melihat pasar mengedepankan ekspektasi kenaikan suku bunga Fed, yang akan positif untuk dolar dan menjaga mata uang Asia melemah," Kepala Penelitian Asia ANZ, Khoon Goh, mengatakan.

Pada September The Fed mengatakan kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan segera setelah November.

Pasar China, pendorong utama untuk Asia, akan dibuka kembali pada Jumat (8/10/2021) setelah libur umum selama seminggu, meningkatkan likuiditas, meskipun kekhawatiran kesengsaraan pasar properti yang lebih luas yang berasal dari krisis Evergrande dapat kembali mengemuka.

"Sentimen pasar China juga akan menjadi pendorong penting, dan dimulainya kembali arus menuju Selatan dapat mengangkat ekuitas Hong Kong dan mengangkat sentimen Asia yang lebih luas," kata Ahli Strategi Valas dan Kredit DBS, Wei-Liang Chang.

Laporan media lokal awal pekan ini mengatakan perusahaan properti China yang dililit utang akan menjual saham di unit manajemen propertinya untuk mengumpulkan uang tunai ketika menghadapi salah satu restrukturisasi utang terbesar di negara itu dengan kewajiban lebih dari 300 miliar dolar AS.

TAGS:

#Mata Uang Asia #Obligasi

Berita Populer
Populer Hari Ini

Berita Terbaru

Tiga Dimensi Pembentuk IKG Kalteng Tahun 2018-2023 Masih Perlu Perbaikan

17 Mei 2024 - 13:40 WIB

Ketiga dimensi pembentuk Indeks Ketimpangan Gender atau IKG Kalimantan Tengah tahun 2018--2023 masih perlu perbaikan.

Merengkuh Dunia dengan Membaca

17 Mei 2024 - 13:30 WIB

BUKU adalah jendela duniabukanlah ungkapan berlebihan. Sebab, membaca buku merupakansumber nutrisi bagi otak yang membuat seseorang berwawasan luas hingga mampu merengkuh dunia. Pada Hari Buku Nasional, kiranya dapat menjadi momen untuk Indonesia memperbaiki peringkat literasi dunia yang hingga kini masih bertengger pada posisi 10 terendah.

PDAM Kuala Pembuanh Door to Door ke Pelanggan Mengurangi Tunggakan

17 Mei 2024 - 13:20 WIB

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan membentuk tim pelayanan jemput bola kepada pelanggan yang tertunggak tagihannya atau terlambat membayar.

Allegri Diskors Dua Pertandingan Akibat Kartu Merah

17 Mei 2024 - 13:10 WIB

Pelatih Juventus Massimiliano Allegri diskors dua pertandingan dalam Piala Italia setelah diganjar kartu merah saat timnya mengalahkan Atlanta dalam final ajang tersebut.

Merangkai Sistem Pendukung Pariwisata di Sekitar IKN

17 Mei 2024 - 13:00 WIB

Kalimantan Timur sebagai rumah Ibu Kota Nusantara (IKN) kini menjadi sorotan. Prospek investasi beragam sektor jelas bukan isapan jempol.

N'Golo Kante Kembali Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Prancis

17 Mei 2024 - 12:50 WIB

Ikuti FBIM, Ini Jumlah Kontingen Seruyan

17 Mei 2024 - 12:40 WIB

Pemerintah Kabupaten Seruyan, melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, Periwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Seruyan, telah mempersiapkan diri mengikuti Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) di Palangka Raya.

Rumah Sakit di China Bebaskan Ibu Pilih Posisi Saat Lalui Persalinan

17 Mei 2024 - 12:30 WIB

Untuk memudahkan proses bersalin bagi para calon ibu, sebuah rumah sakit di China mengedepankan kebebasan bagi mereka untuk memilih posisi dalam persalinan normal, termasuk dengan berbagai posisi alternatif.

Perda Dampak Konflik Etnik Kotim Dievaluasi Karena Hanya Mengatur Suku Tertentu

17 Mei 2024 - 12:20 WIB

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, mengevaluasi Peraturan Daerah (Perda) Kotim Nomor 5 Tahun 2004 tentang Penanganan Penduduk Dampak Konflik Etnik untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman maupun daerah.

Menimbang Urgensi Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi

17 Mei 2024 - 12:10 WIB

GUNA melindungi hak anggota koperasi perihal simpanan mereka, saat ini ada gagasan --bahkan telah masuk usulan menjadi draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Perkoperasian terbaru -- perihal pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi (LPSK).

Berita Populer
Populer Hari Ini

Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia