Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

ATM Terblokir, Rusmiati Lolos Dari Aksi Penipuan

  • Oleh Wahyu Krida
  • 13 Mei 2016 - 17:31 WIB

BORNEONEWS-Kotawaringin Barat: Walaupun ATM miliknya terblokir akibat tiga kali salah memasukkan nomor PIN, paling tidak Rusmiati (44) warga Jalan Bhayangkara Kelurahan Madurejo merasa bersyukur. Pasalnya ia berhasil lolos dari jebakan penipuan yang biasa dilakukan penipu menggunakan telepon.

Kepada Borneonews  ia menceritakan bahwa Kamis (12/5/2016) sekitar pukul 23.00 WIB ia mendapat telepon dari seseorang laki-laki yang mengabarkan bahwa orangtuanya sedang dalam keadaan kritis akibat mengalami kecelakaan.

"Orang itu juga mengabarkan dengan nada agak panik bahwa saat ini ibu saya sedang mendapat pertolongan medis ruang IGD RSUD Sultan Imanuddin. Mendengar kabar tersebut di tengah malam seperti ini , tentunya saya menjadi panik. Karena kedua orang tua saya malam itu sedang berangkat bersama adik dari Sampit mengunakan mobil milik saya," ujarnya.

Menurutnya orang di telepon tersebut meminta agar segera ditransferkan uang Rp 5 juta ke nomor rekening yang disebutkannya. Uang tersebut menurutnya digunakan untuk biaya operasi yang harus dilakukan dengan segera.

"Karena panik saya menuruti kemauannya dan berangkat dari rumah untuk mencari ATM. Di depan mesin ATM orang itu kemudian menelepon saya lagi setelah saya sms bahwa saya berada di depan mesin AT. Setelah  ia menelepon kembali, saya kemudian memasukkan kartu dan nomor PIN sesuai petunjuk yang diperintahkanya," ujarnya.

Lantaran kegugupannya, rupanya Rusmiati salah memasukkan nomor PIN ATM miliknya. "Karena itulah ATM saya malah terblokir. saat saya katakan kepada orang di telepon apakah bisa dibatu dulu orang tua saya, lantaran ATM milik saya terblokir, orang itu malah memutuskan telepon. Beberapa kali saya coba telepon, orang tersebut sudah tidak bisa dihubungi lagi," jelasnya.

Ia mengatakan, saat itu ia sudah sangat bingung mau berbuat apa. "Tiba-tiba saat itu sebuah panggilan telepon masuk. Rupanya itu pangggilan dari adik saya yang mengemudikan mobil untuk menjemput orang tua saya dari Sampit. Dengan cepat saya angkat dan menanyakan bagaimana kondisi ibu, apakah masa kritisnya sudah lewat Adik saya malah menjawab dengan nada bingung dan menyuruh saya untuk segera pulang, karena mereka tidak bisa masuk rumah," jelasnya.

Sesampainya di rumah dan bertemu adik serta kedua orangtuanya, ia baru menyadari bahwa dirinya hampir saja menjadi korban penipuan. "Untunglah saat itu ATM saya terblokir akibat tiga kali salah memasukkan nomor PIN. Biarpun saya harus ke bank lagi untuk membuka blokir ATM tersebut, tidak mengapa," ujarnya dengan nada lega. (YD/*)

Berita Terbaru