Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPRD Imbau Publik Tidak Reaktif atas Pencabutan Perda

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 29 Juni 2016 - 11:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto mengimbau masyarakat Kota Palangka Raya tidak terkecoh dan terlalu reaktif dengan isu nasional terkait penghapuasan atau pembatalan peraturan daerah (Perda). Apalagi dibumbui dengan isu pembatalan Perda syariah.

Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto menilai, masyarakat Kota Palangka Raya dan Kalteng pada umumnya telah berbudaya dengan baik, berfalsafah huma betang yang tidak mudah terkecoh dengan isu-isu berlatar agama oleh oknum tertentu. Karena itu ia yakin publik Palangka Raya mampu mencerna dengan baik, memilah dengan baik mana yang isu dan mana fakta.

'Palangka Raya dan Kalteng masyarakatnya majemuk dan hidup berdampingan dengan nyaman. Karena itu di Bumi Pancasila ini mari kita jaga keberagaman yang ada dan tidak mudah termakan isu liar yang dihembuskan namun tidak berdasar. Jangan reaktif menyikapi, 'ungkap Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto kepada Borneonews, Selasa (28/6/2016).

Terbukti, kata Sigit, Perda bermasalah yang dihapus oleh kementerian dalam negeri (Kemendagri) adalah perda yang memang bermasalah dari segi teknis atau bertentangan peraturan diatasnya. Bukan karena perda intoleran atau perda syariah seperti yang sempat berhembus, yang syarat dengan nuansa SARA khususnya agama. Contohnya di Palangka Raya, tiga Perda yang dibatalkan berkaitan dengan pajak, retribusi, dan pengelolaan aset.

Sementara sebelumnya, Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan hal yang sama terkait penghapusan perda Syariah yang dijadikan komoditas politik dan menjadi isu liar tersebut. Menurut dia, harus ditelaah dengan baik agar tidak bermasalah dikemudian hari atau menjadi polemik yang justru tidak perlu.

'Harus dikaji yang mendalam terkait Perda tersebut, didiskusikan komperehensif dengan pihak yang berkompeten agar tidak bermasalah,' tuturnya. (M. MUCHLAS ROZIKIN/N).

Berita Terbaru