Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menpora: Pemerintah Harus Siap Cegah Jual Beli Atlet

  • Oleh Budi Baskoro
  • 15 Oktober 2016 - 11:14 WIB

BORNEONEWS, Bandung - Pemerintah dan stakeholders harus menyiapkan peta atlet yang jelas ke depan agar tidak ada lagi jual beli atlet. Di harapkan, yang bertarung dalam event olahraga sekelas Pekan Olahraga Nasional (PON), seperti yang baru digelar di Bandung, Jawa Barat, cukup atlet yunior. Atlet senior, dan berprestasi disiapkan bertanding untuk level internasional.

"Beberapa keluhan dari para atlet saya harap dapat mendapat prioritas misalnya, pembatasan atlet senior agar dapat memberikan peluang kepada atlet yunior, pun terkait bonus, bonus PON tidak boleh lebih dari bonus Asean Games," urai Menpora Imam Nahrawi, saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Stakeholders Dalam Rangka Evaluasi PON XIX tahun 2016, di Ballroom Hotel Papandayan, Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/10/2016) petang.

Menpora didampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S Dewa Broto bersama Gubernur Jawa Barat selaku Ketua Umum PB PON XIX/2016 Ahmad Heryawan, Sekjen KONI Suwarno, Wakapolda Jawa Barat Nana Sudjana.

Menpora menilai penyelenggaraan PON 2016 Jawa Barat berjalan baik. Ia berhareap momentum PON Jawa Barat menjadi momentum PON terbaik untuk PON-PON selanjutnya. Pemerintah pusat mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PB PON yang telah berusaha sebaik mungkin menyiapkan PON. Itu bisa terwujud, kata dia, karena PB PON dan masyarakat Jabar tidak lagi ketergantungan yang dominan terkait dana kepada pemerintah pusat. Pemerintah Pusat hanya memberikan bantuan sebesar Rp100 miliar selebihnya disokong APBD Jawa Barat.

Beberapa publikasi PON Jabar dinilainya cukup baik karena nyaris berita negatif tidak terlalu banyak, hal itu positif agar sponsor memberikan kepercayaan dan olahraga kita menjadi industri untuk dijual.

Menpora berjanji, Pemerintah akan memberikan perhatian serius kepada anak-anak bangsa dalam membantu kesuksesan event besar nasional dan internasional, misalnya Asian Games 2018. Pemerintah akan maksimalkan potensi dalam negeri, khususnya untuk Asian Games 2018.

"Tahun 2017 akan kami rekrut juri/wasit untuk kami naikkan levelnya agar lisensinya dapat digunakan pada Asian Games 2018, termasuk volounteer kami akan gunakan potensi anak bangsa dari pada memakai jasa dari negara lain," tegas pria asal Bangkalan, Madura ini.

Selain itu, menurut Imam Nahrawi, ke depan koordinasi antara PB PON, Kemenpora, KONI, PB-PP harus berjalan baik agar semua pembagian tugas mendapat tanggung jawab masing masing. PON mendatang direncanakan dapat dilaksanakan di dua provinsi per dua tahun, hal ini agar menjadi percepatan di bidang prestasi olahraga nasional. "Evaluasi ini harus berjalan baik agar pelaksanaan PON XX/2020 Papua berjalan lebih baik," tutupnya.

 Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menilai PON Jabar berjalan lancar. Ia mengakui, masih ada kekurangan sana-sini tetapi keberhasilan PON ini karena kerjasama yang baik dari semua pihak.

Gubernur Jabar yang karib disapa Aher ini menyebutkan, indikator sukses prestasi dalam PON 2016, tergambar dari terciptanya 89 rekor PON, 33 Rekor Nasional, 1 Rekor Sea games, 26 Rekor Asia dan 5 Rekor Dunia. Selain itu, lahirnya legenda baru misalnya adanya satu atlet meraih 8 medali emas, 4 kali di nomor yang sama menjadi juara PON, lahirnya atlet remaja dengan prestasi gemilang melewati atlet senior.

Aher berharap penyelenggaraan PON ditutup sempurna dengan laporan administrasi yang dapat diterima dan akuntabel. "Semoga dengan semangat dari PON Jawa Barat ini para atlet nasional mampu berprestasi di even yang lebih tinggi baik nasional dan internasional."

Sementara itu Asdep Olahraga Prestasi Chandra Bakti dalam laporannya menyampaikan peserta rapat evaluasi terdiri dari Technical Delegate dari 63 cabang olahraga, tim peserta dan tim perumus 120 orang. 

"Pendanaan rapat ini seluruhnya dibiayai dari DIPA Kemenpora tahun anggaran 2016. Harapan kami dari kegiatan ini menghasilkan rumusan dan acuan dalam penyelenggaraan even nasional dan internasional serta memberikan masukan yang baik pada PON XX/2020 di Papua," urainya. (KEMENPORA/ben/N).

Berita Terbaru