Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Status Siaga Darurat Banjir di Pulang Pisau Berakhir

  • Oleh Asprianta
  • 09 November 2022 - 21:26 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau (Pemkab Pulpis) telah mencabut status siaga darurat bencana banjir yang telah ditetapkan selama 14 hari, terhitung sejak 25 Oktober-7 September 2022.

Hal tersebut disampaikan tim penanggulangan Banjir, saat Press Release pelaporan hasil akhir palaporan pasca banjir yang dilaksanakan di Posko Induk BPBD Pulang Pisau, belum lama ini.

Ada tiga wilayah rawan banjir di Kabupaten Pulang Pisau, yakni Kecamatan Sebangau Kuala, Kahayan Tengah dan Jabiren Raya, dengan total 6 Desa yang sempat dilanda banjir pada beberapa waktu lalu. 

Berdasarkan update terbaru yang disampaikan pada press release akhir pada Pos Komando di Pos Induk BPBD Pulang Pisau bahwa status bencana susah dinyatakan berakhir alias ditutup Artinya, tiga wilayah terdampak banjir sudah normal kembali. 

"Meski bencana banjir sudah berakhir, kami (BPBD) sebagai leading sektornya masih tetap melakukan pemantauan sebagai langkah antisipasi semisal banjir susulan," kata Plt Kalaksa BPBD Pulang Pisau, Moh Insyafi. 

BPBD dalam hal penanganan pasca banjir ini tetap tetap berkoordinasi antar pihak terkait guna  mengetahui situasi baru bencana  bencana.

"Pasca banjir ini terus kita Ini kita pantau sampai akhir tahun,"tukasnya.

Banjir melanda tiga kecamatan tersebut berdampak pada Desa Sebangau dan Sei Hambawang (Kecamatan Sebangau Kuala).

Lalu, melanda Desa Penda Barania dan Tanjung Sangalang (Kecamatan Kahayan Tengah).

"Kemudian lagi untuk Kecamatan Jabiren Raya melanda Desa Tumbang Taruna dan Tumbang Nusa," jelasnya.

Insyafi menambahkan, penanganan banjir di Kabupaten Pulang Pisau sendiri dilakukan sejak 25 Oktober hingga 3 November 2022.

Metode yang digunakan adalah Kaji Cepat, Pemenuhan, Penyelamatan dan Evakuasi, Perlindungan kelompok rentan dan perbaikan infrastruktur serta aktivasi sistem kedaruratan penanggulangan bencana atau SKPB.

"Jumlah yang dilibatkan sebanyak 104  personel gabungan, terdiri 56 personel lapangan dan 48 personel Pos Komando yang didukung peralatan perahu karet, dolphin, R4 2 unit dan R2 3 unit," ungkapnya.

Berita Terbaru