Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pabrik Jagung PD Agrotama Mandiri, Nasibmu Kini...

  • 06 April 2016 - 20:28 WIB

BORNEONEWS - Pangkalan Bun :   Mesin danperalatan yang ada di pabrik pengolahan jagung milik PD Agrotama Mandiri  benar-benar mangkrak.  Rangkaian mesin pengolah jagung itu kinidalam keadaan tak beraturan atau malah bisa dibilang berantakan.

Pabrikpengolahan jagung yang semula menjadi obsesi Bupati Kotawaringin barat UjangIskandar itu  hanya menyisakanangka-angka kerugian, akibat sejak awal salah perencanaan dan salah kelola.Puluhan miliar dana APBD Kotawaringin Barat tampak sia-sia.  Bangunan yang berada di kawasan Desa Pasir Pajang, tak jauh dari Kota Pangkalan Bun itu lebih menyerupai bangunan tua yang dikelilingi rumput tinggi.

Di dalambangunan besar itu, selain  terdapat  rangkaian mesin pengolah jagung, jugaterdapat berbagai alat  lain. Mulai daritraktor untuk membajak lahan,  dinamo-dinamobekas, malah ada pula sisa-sisa bahan baku yang berceceran. Semuanya berselimutdebu dan di sana-sini dihiasi sarang laba-laba.

Rangkaian  mesin pengolah itu terdiri atas  bagian pemipilan buah jagung, pengeringan,pemecah jagung hingga menjadi beras jagung. Karena tidak pernah dimanfaatkan lagi sejak tahun 2011, meski beberapakali pernah dipakai untuk uji coba membuat pakan ternak, tetapi tidak pernah berkelanjutan.

Keseluruhanbangunan gedung itupun terlihat tak terawat. Bangunannya dikelilingi rumputtinggi. Dan, bangunan bagian belakang yang hancur akibat dilumatkan angin putingbeliung lima tahun silam, hingga kini tidak diperbaiki lagi.

Lahan yangada di kanan dan kiri bangunan kini ditanami jeruk. Sedangkan bagian belakangdisewakan untuk kandang ayam.  Komplekspabrik dan kantor itu kini dijaga oleh dua orang yang disbukkan denganmemelihara tanaman jeruk dan kandanng ayam tersebut.

DPRD KotawaringinBarat  besuk Kamis (7/4/2016) berencanaakan melakukan dengar pendapat dengan seluruh pemangku tugas perusahaan daerahtersebut.  Rapat itu akan membahas nasib perusahaan daerah yang selalu merugi tersebut.  (*)

Berita Terbaru