Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Awas, Bahaya Air Isi Ulang di Pangkalan Bun tak Higienis

  • Oleh Cecep Herdi
  • 04 November 2016 - 02:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Warga Pangkalan Bun dan sekitarnya harus berhati-hati memilih air isi ulang untuk konsumsi. Sebagian tempat isi ulang air mineral atau Depot Air Minum (DAM) tidak memperhatikan sumber air baku yang higienis.

Seperti pantuan Borneonews di salah satu depot di Pangkalan Bun. Di depot isi ulang ini, sumber air bakunya didapat bukan dari penyuplai air minum yang sudah memiliki prosedur standar dari Kementerian KesehataN RI.

"Saya beli dari penyuplai di Pangkalan Bun juga," kata pemilik depot yang enggan namanya disebutkan, Kamis (3/11/2016).

Ia mengaku membeli sumber air minum dengan harga miring dari penyuplai yang sudah memiliki standar kesehatan. "1.000 liter saya beli Rp50 ribu," katanya.

Penyuplai air minum ini ternyata tidak hanya ada di dalam kota Pangkalan Bun saja, namun ada di Kecamatan Kumai, Pangkalan Lada, Pangkalan Banteng dan wilayah lainnya. Para penyuplai ini tidak memperhatikan tempat penampungan dan sumber air minum yang dijual ke DAM.

"Mereka ngangkutnya pakai mobil yang tidak standar seperti mobil tangki air yang terbuat dari besi, ada yang pake tandon air juga," kata Deni, pemilik DAM yang terbiasa membeli sumber air minum dari penyuplai yang sudah memiliki standar Kementerian Kesehatan.

Kabid Penanggulangan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat Arif Susanto mengakui jika pihaknya masih kesulitan mengecek ke seluruh depot di Kabupaten Kobar. Ia mengaku seluruh DAM yang sudah terdaftar di Dinkes ada 264 depot.

"Kami masih kesulitan melakukan inspeksi dan pengecekan kepada DAM sebab anggaran terbatas," ujar Arif.

Ia mengakui jika saat ini masih ada beberapa depot yang kurang memperhatikan kehigienisan air bakunya, seperti filternya, atau ULF (sinar ultraviolet) yang jarang dikontrol. "Kelemahan kalau tidak dicek itu kadang pemilik DAM ini tidak memeriksa sumber air baku secara rutin baik puskesmas atau ke Labkesda," katanya.

Lebih lanjut Arif menjelaskan, jika air minum yang dijual depot tidak higienis, dampaknya berbahaya bagi kesehatan.

"Dampak kesehatan akan menjadi penyakit yang disebabkan oleh kuman, atau zat yang terkandung dalam air mineral itu bisa berdampak pada organ ginjal. Jika dari bakterioliginya maka akan menyebabkan diare," katanya.

Arif juga mengatakan, jiika terbukti ada air mineral atau air isi ulang yang dijual di DAM maka pemilik DAM yang akan bertanggungjawab. "

Tindakannya bukan kepada penyuplainya, tapi kepada pemilik DAM. Kenapa beli tidak dari penyuplai yang sudah memiliki standar Kemenkes," katanya. (CECEP HERDI/m)

Berita Terbaru