PARA pendamping lokal desa yang bertugas di Kecamatan Pangkalan Banteng berhenti bertugas. Dari lima tenaga pendamping lokal desa, tidak ada satupun yang hadir dalam pramusrenbang Kecamatan Pangkalan Banteng.

Padahal, mereka baru sebulan lolos dari seleksi penerimaan tenaga pendamping lokal desa di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Semestinya, mereka menjalankan tugas, salah satunya mendampingi pengisian usulan RPJM desa dalam pra musrembang desa dan kecamatan.

Usut punya usut, ternyata para pendamping lokal desa ini belum mendapat perpanjangan kontrak kerja di 2016. 'Sementara mereka di off kan dulu, karena kontrak kerjanya tidak ada. Saat penerimaan akhir tahun 2015 lalu itu kan kontraknya hanya satu bulan,' ungkap Maskuri, salah seorang pendamping desa yang bertugas mendampingi Kecamatan Pangkalan Banteng di aula Kecamatan Pangkalan Banteng, Selasa (19/1/2016).

Ia menjelaskan, di Kobar ada tiga bagian tenaga profesional untuk mendampingi kabupaten, kecamatan dan desa. Yakni, empat Tenaga Profesional yang mendampingi Kabupaten, 11 pendamping desa yang bertugas mendampingi kecamatan, dan 23 tenaga pendamping lokal desa untuk mendampingi seluruh desa.

Untuk tenaga profesional dan tenaga pendamping desa sudah mendapatkan kontrak kerja 2016 ini. Berbeda, dengan 23 tenaga pendamping lokal desa yang belum jelas.

Sementara itu, Kabid Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM) Badan Pemberdayaan Masayarat Desa (BPMD) Kobar, Roomhendi menjelaskan, dirinya belum bisa memastikan kapan SK kontrak kerja tenaga pendamping lokal desa ini keluar. Sebab, yang mengurusi hal itu langsung dari Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal.

'Mungkin anggarannya tidak ada, untuk gaji Desember 2015 saja kan belum dibayar, kami belum bisa memastikan dan belum dapat informasi juga dari provinsi atau dari pusat kapan kontrak kerja mereka turun,' jelasnya.

Meski tidak didampingi tenaga pendamping lokal desa, kegiatan pra musrembang yang diikuti 17 desa di Kecamatan Pangkalan Banteng tetap berjalan dengan lancar.

(CP/B-2)