Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Kapuas Diminta Keluarkan Anggaran Atasi Hama Warik

  • 16 Agustus 2016 - 12:22 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kapuas - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas diminta segera mengeluarkan anggaran tanggap darurat untuk mengatasi hama warik (kera) yang meresahkan warga di empat kecamatan. Kera sudah menyerang kebun dan tanaman pertanian warga.

"Ini boleh di katakan sudah meresahkan warga. Bahkan rumah warga diserang warik dan hasil kebun berupa pisang, singkong dan padi pun tak luput dihabiskan kera," kata anggota DPRD Kapuas, Kunanto usai Rapat Dengar Pendapat dengan Dinas Pertanian dan Holtikultura Kapuas, di Kuala Kapuas, Senin (15/8/2016).

Menurut Kunanto, pembabatan lahan dan hutan untuk Perusahaan Besar Swasta (PBS), membuat habitat  kera, sehingga persediaan makanannya pun terganggu. Karena itu, kera pun menyerang permukiman, dan kebun warga untuk mencari makanan. habis maka sasarannya hunian warga dan pertanian. Menurut politisi Partai NasDem ini, kalau Pemkab lambat mengatasi permasalahan ini, akan berujung pada kerugian lebih parah lagi bagi warga.

"Ibarat jatuh tertimpa tangga, sudah gagal panen akibat keasaman air naik, tanaman holtikultura menjadi sasaran amukan hama warik. Ini akibat dari perkebunan sawit yang tidak menyediakan tempat untuk para warik," katanya.

Namun ada solusi lanjut Nanto sapaan akrabnya, lakukan sayembara penangkapan warik. Menurut dia, untuk menjaga keseimbangan alam, hewan-hewan itu perlu di evakuasi ke habitat baru yang jauh dari permukiman warga. "Bikin sayembara bagi warga untuk menangkapnya hidup-hidup. Dari pada ditembak atau diracuni tidak mendatangkan solusi, malah kita akan merusak ekosistem alam. Nantinya berkordinasi dengan BKSDA untuk dipindahkan ke tempat yang lebih layak."

Empat kecamatan yang terkena dampak hama warik tersebut, Kapuas Timur, Tamban Catur, Kapuas Kuala dan Bataguh. Sebelum makin parah, kata Nanto, perlu adanya dana tanggap darurat dari Pemkab Kapuas.

Kepala Distantura Kapuas, Anjono Bhakti menambahkan, mengatasi persoalan hama warik ini perlu anggaran untuk pembuatan kerangkeng (jebakan), apalagi sudah skala kecamatan. Untuk pembuatan kandang jebakan satu kecamatan membutuhkan 3 sampai 4 buah, dengan harga satu unit Rp18 juta. 

"Berdasarkan pantauan kami di lapangan warik ini tidak menyerang tanaman padi. Yang diserang itu holtikultura, seperti pisang dan singkong. Kita menunggu saja keputusan pihak Legislatif setuju anggaran APBD perubahan untuk pembuatan kerangkeng tersebut dan nantinya Pemkab akan berkoordinasi dengan BKSDA untuk evakuasi kera-kera tersebut." katanya. (DJEMMY NAPOLEON/N).

Berita Terbaru