Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Alasan Uang Keluaran Baru Belum Marak Beredar di Sampit

  • Oleh Rian Nafarin Luffi
  • 27 Januari 2017 - 17:26 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Peredaran uang baru rupiah tahun emisi 2016 belum marak beredar di Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim). Sebabnya, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalteng baru menyalurkannya sebanyak Rp2 miliar.

Sejak diresmikan 19 Desember 2016 oleh Presiden Joko Widodo, nilai yang sudah tersalurkan itu, penukarannya masih terbatas kepada masyarakat perbankan di  Sampit.

Oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalteng, baru mengirimkannya ke delapan kas titipan BI di perbankan kabupaten/kota di Sampit termasuk pihak Bank Pembangunan Daerah (BPD) Cabang Sampit.

Kepala Bank BRI Cabang Sampit Tasurun mengatakan, belum adanya penyaluran uang baru rupiah, karena emisi uang lama diklaim masih banyak beredar dan tetap berlaku, selama belum diumumkan penarikan peredarannya.

"Saat ini BI melakukan pencetakan rupiah hanya sesuai kebutuhan masyarakat. BI senantiasa memastikan kebutuhan uang tunai bagi masyarkat, agar dapat tersedia dalam jumlah yang cukup sesuai dengan pecahan, tepat waktu dan dalam kondisi layak edar, atau kecuali ditambah dana dari BI baru ada pergantian," dijelaskan Tasurun, Jumat (27/1/2017).

Dijelaskan pula, uang baru tidak serta-merta langsung disalurkan apabila inflasi meningkat. Hal itu disesuaikan dengan banyaknya uang yang beredar dan nilai satuannya tidak lagi ada keseimbangan antara berapa yang dibutuhkan dan berapa yang diminta.

"Kalau ada uang baru pun, yang beredar di bank rata-rata dua sampai empat persen. Kecuali ada pembayaran akhir tahun anggaran, itu dapat dikondisikan dengan ketentuan banyak transaksi penarikan," tuturnya. (RIAN NAFARIN LUFFI/B-5)

Berita Terbaru